Aspal Tipis dan Mudah Rusak, Proyek yang Dikerjakan Cik Ami Ini Tuai Protes Warga

 


JAMBIKLIK.ID, BERITA KERINCI - Proyek pengaspalan jalan di Desa Sanggarang Agung, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, menuai kritik keras dari masyarakat. Setelah lebih dari 10 tahun tidak pernah diperbaiki, warga justru harus menerima hasil pengerjaan terbaru yang dinilai jauh dari harapan.

Pekerjaan pengaspalan yang diselesaikan hanya dalam waktu tiga hari kerja tersebut dinilai tidak memenuhi standar teknis. Warga menilai lapisan aspal terlalu tipis dan tidak melalui proses pemadatan yang semestinya. Bahkan, pada sejumlah titik, permukaan aspal dapat terkelupas hanya dengan congkelan tangan, sehingga memunculkan dugaan kuat bahwa pengerjaan dilakukan secara asal-asalan.

Sejumlah warga mengaku telah menyampaikan keberatan langsung kepada kontraktor pelaksana. Namun, keluhan tersebut tidak mendapat tanggapan. Kondisi semakin disesalkan ketika tim pengawas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kerinci turun ke lokasi. Meski warga kembali melayangkan protes serta memperlihatkan bagian aspal yang rusak, mereka tetap tidak memperoleh respons dari pihak pengawas.

“Kami sudah menunggu lebih dari 10 tahun. Begitu diperbaiki, hasilnya malah seperti ini. Aspalnya tipis, tidak padat, mudah rusak, bahkan bisa dicongkel pakai tangan. Kami sangat kecewa, tetapi seolah dipaksa menerima kondisi ini,” ujar Angga, salah seorang warga.

Warga juga menemukan bahwa hampir sebagian ruas jalan tidak dilakukan penimbunan sebagaimana standar pekerjaan pengaspalan. Akibatnya, permukaan jalan tampak tidak rata, rawan berlubang, dan diperkirakan tidak akan bertahan lama.

Atas berbagai temuan tersebut, warga mendesak pemerintah daerah, khususnya Dinas PUPR Kabupaten Kerinci, untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas proyek serta kontraktor pelaksana. Mereka berharap perbaikan jalan yang telah lama dinantikan tidak sekadar menjadi proyek formalitas yang justru merugikan masyarakat.

Sementara itu, Diadrami alias Cik Ami selaku kontraktor pelaksana pengaspalan hingga berita ini diterbitkan belum memberikan keterangan. Upaya konfirmasi telah dilakukan melalui pesan singkat WhatsApp, namun tidak mendapat respons.