Unjuk Rasa Warga di Proyek PLTA Kerinci Berujung Ricuh

 


JAMBIKLIK.ID, BERITA KERINCI – Aksi unjuk rasa warga di lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci berakhir ricuh pada Kamis (21/8).

Kericuhan terjadi setelah situasi yang semula berlangsung damai sejak pagi berubah memanas pada siang hari. Ratusan warga menerobos masuk ke area pembangunan bendungan dan memaksa menghentikan aktivitas proyek.

Dalam aksi tersebut, massa melempari alat berat seperti ekskavator dan mengusir pekerja yang sedang melakukan pengerukan sungai. Warga menolak keberadaan proyek PLTA yang dinilai merusak lingkungan serta mengancam mata pencaharian masyarakat setempat, terutama di sektor pertanian dan perikanan.

Ketegangan memuncak saat aparat kepolisian yang berjaga terlibat aksi saling dorong dengan massa. Berdasarkan siaran langsung di akun Facebook milik Erniyati Aidil, tampak baik laki-laki maupun perempuan turut ambil bagian dalam unjuk rasa tersebut.

Untuk membubarkan massa, polisi akhirnya melepaskan tembakan gas air mata. Situasi sempat kacau sebelum akhirnya massa mulai membubarkan diri.

Aksi ini disebut sebagai buntut dari belum tuntasnya persoalan ganti rugi lahan dan dampak kerusakan sungai akibat proyek PLTA. Warga mengaku kecewa karena hasil mediasi sebelumnya dinilai tidak memuaskan.

Sebelumnya, Tim Terpadu (Timdu) Penanganan Konflik Kerinci yang melibatkan Polda Jambi, perwakilan masyarakat, dan pihak perusahaan telah melakukan pertemuan koordinasi. Namun, tawaran kompensasi dari pihak PLTA yang disebut hanya sebesar Rp5 juta per keluarga ditolak warga, karena dianggap tidak sebanding dengan kerugian yang mereka alami.

Hingga kini, konflik antara warga dan pihak proyek masih belum menemukan titik temu.